Kementerian Ekonomi Kreatif Gelar Sosialisasi CHSE Untuk Mendongkrak Minat Wisatawan
SOREANG – Anggota DPR RI Rian Firmansyah menyatakan, Setifikasi Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) tingkatkan nilai jual produk pariwisata bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif diyakini dapat mendongkrak minat wisatawan sekaligus memberikan kepercayaan akan rasa aman dan nyaman pada setiap destinasi wisata.
“Sertifikasi CHSE dapat meningkatkan nilai jual dan mengembalikan kepercayaan wisatawan sekaligus memastikan keamanan dari persebaran Covid-19,” kata Rian dalam Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan di Kabupaten Bandung, Soreang (4/11).
Langkah ini, menurut Rian, dapat memacu pertumbuhan wisatawan yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Apabila sudah mendapatkan sertifikasi CHSE, wisatawan akan merasa aman dan nyaman dari sebaran virus yang pada gilirannya mempercepat tren pertumbuhan pariwisata yang sejauh ini sudah on right the track setelah delapan bulan pandemi.
“Kami mendapatkan informasi bahwa tingkat hunian hotel di Kabupaten Bandung sudah mencapai 40 persen, tren ini harus dijaga, dengan cara disiplin menjalankan protokol CHSE yang digagas oleh Kemeparekraf bersama Kementerian Kesehatan, bukan tidak mungkin menjelang liburan Natal dan Tahun Baru nanti bisa ditambah akupansinya dengan izin Satgas Covid setempat,” kata Rian, yang merupakan Anggota DPR dari Dapil Jabar II.
Menurutnya, protokol CHSE(Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) ini sekaligus mengakhiri perdebatan apakah prioritas Covid-19 ini di sektor kesehatan atau sektor ekonomi.
“Suka tidak suka, kita harus
menghadapi pandemi ini dengan hati-hati, tetapi kita juga perlu memastikan roda perekonomian masyarakat di sektor pariwisata terus berjalan, CHSE ini merupakan jalan tengah, agar sektor kesehatan tetap terjaga dan roda ekonomi tetap berjalan beriringan,” imbuhnya.
Sertifikasi CHSE ini, lanjut Rian, berfungsi sebagai jaminan dari pelaku usaha pariwisata untuk wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan sehingga para wisatawan merasa nyaman dan aman dalam menikmati kekayaan pariwisata yang kita miliki.
“CHSE ini juga bisa menghindarkan dari rasa was-was, sehingga minat dan gairah masyarakat untuk berwisata tetap kuat,” ujarnya.
Rian menambahkan, Protokol CHSE juga menjadi pedoman wisatawan untuk menentukan destinasi wisata yang akan ditujunya. “Pandemi membuat orientasi wisatawan dalam melakukan perjalanan mengalami perubahan mindset. Tak
hanya kebutuhan fasilitas pendukung saja, tetapi apakah destinasi wisata sudah berbasis CHSE menjadi pertimbangan penting dan utama,” imbuhnya.
Rian mengapresiasi terbitnya handbook SOP CHSE yang disusun Kemenparekraf/Baparekraf bagi para pelaku pariwisata. “Buku kecil ini sangat praktis, menjelaskan turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) 382/2020. Masyarakat dapat mengetahui bagaimana unsur-unsur pencegahan, penelusuran, dan penanganan kasus COVID-19 di sektor parekraf,” paparnya. (Jul/*).
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow